Bone Marrow Puncture: Menyingkap Rahasia Kesehatan dari Dalam Tulang

Bone Marrow Puncture: Menyingkap Rahasia Kesehatan dari Dalam Tulang

08/05/2025Bumame

Bone marrow puncture membantu diagnosis penyakit darah dan kanker. Ketahui prosedurnya, manfaat, serta siapa yang perlu menjalani pemeriksaan ini.

Pernahkah Anda mendengar tentang Bone Marrow Puncture atau pungsi sumsum tulang? Prosedur medis ini sering dikaitkan dengan pemeriksaan penyakit darah, seperti leukemia, anemia aplastik, dan gangguan sumsum tulang lainnya. Namun, banyak masyarakat yang masih merasa takut atau kurang memahami manfaat dan perkembangan terbaru dari prosedur ini.

Dengan semakin majunya teknologi medis, pemeriksaan sumsum tulang kini semakin akurat, efisien, dan nyaman bagi pasien. Artikel ini akan mengupas tuntas segala hal tentang Bone Marrow Puncture, mulai dari prosedur, manfaat pemeriksaan tersebut untuk mendeteksi penyakit darah.

Apa Itu Sumsum Tulang?

Sumsum tulang adalah jaringan lunak yang terdapat di bagian dalam tulang besar tubuh. Jaringan ini memiliki tekstur seperti spons dan mengandung cairan khusus yang berperan penting dalam pembentukan sel darah.

Bagian jaringan dari sumsum tulang menghasilkan tiga jenis sel darah utama:

  • Sel darah merah (eritrosit): Bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh.

  • Sel darah putih (leukosit): Berperan dalam melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit.

  • Trombosit (platelet): Membantu pembekuan darah untuk menghentikan perdarahan saat terjadi luka atau cedera pada pembuluh darah.

Selain itu, bagian cairan dari sumsum tulang mengandung sel punca (stem cells), yaitu sel yang berkembang menjadi berbagai jenis sel darah yang matang. Sumsum tulang juga berperan dalam produksi vitamin yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan sel darah.

Dalam pemeriksaan sumsum tulang, ada dua prosedur utama:

  1. Biopsi sumsum tulang – Mengambil sampel jaringan padat dari sumsum tulang untuk dianalisis.

  2. Aspirasi sumsum tulang – Mengambil sampel cairan sumsum tulang untuk melihat sel punca dan sel darah yang sedang berkembang.

Biasanya, aspirasi sumsum tulang dilakukan terlebih dahulu sebelum biopsi pada hari yang sama, untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang kondisi sumsum tulang pasien.

Apa Itu Bone Marrow Puncture?

Bone Marrow Puncture adalah prosedur medis yang dilakukan untuk mengambil sampel sumsum tulang dari dalam tubuh. Sumsum tulang sendiri merupakan jaringan spons yang terletak di dalam tulang, berperan penting dalam produksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Dengan menganalisis sampel tersebut, dokter dapat mengidentifikasi berbagai kelainan seperti leukemia, limfoma, anemia, dan gangguan lainnya pada sistem hematologi.

Prosedur ini biasanya dilakukan dengan menggunakan jarum khusus yang dimasukkan ke dalam tulang panggul atau tulang dada untuk mengambil sampel. Setelah itu, sampel akan dianalisis di laboratorium untuk mengidentifikasi kelainan sel darah atau sumsum tulang.

Mengapa Tes Ini Penting?

Tes ini sangat diperlukan untuk diagnosis dan penatalaksanaan penyakit darah. Berikut beberapa alasan mengapa BMP menjadi prosedur yang sangat penting:

  • Leukemia dan Kanker Darah Lainnya

Bone marrow puncture dapat mendeteksi jenis dan stadium leukemia, serta membantu dokter dalam menentukan pengobatan yang paling efektif.

  • Gangguan Produksi Darah

Penyakit seperti anemia aplastik dan myelodysplastic syndrome (MDS) dapat diidentifikasi melalui analisis sumsum tulang.

  • Infeksi Kronis

Jika seseorang mengalami infeksi yang tidak kunjung sembuh dan tidak diketahui penyebabnya, tes ini dapat membantu mencari jawabannya.

  • Pemantauan Efektivitas Terapi

Bagi pasien yang menjalani transplantasi sumsum tulang atau terapi kanker, tes ini digunakan untuk mengevaluasi respons tubuh terhadap pengobatan.

  • Screening Dini Multiple Myeloma

Studi terbaru menunjukkan bahwa tes ini juga dapat digunakan dalam skrining awal multiple myeloma dan monoclonal gammopathy of undetermined significance (MGUS).

Kapan Dokter Menyarankan Biopsi Sumsum Tulang?

Biopsi sumsum tulang merupakan prosedur medis yang memberikan informasi penting bagi tenaga kesehatan dalam berbagai kondisi, termasuk:

  • Evaluasi dan Diagnosis Penyakit

Dokter dapat merekomendasikan biopsi sumsum tulang jika hasil tes darah menunjukkan jumlah sel darah yang tidak normal. Prosedur ini membantu dalam mendiagnosis gangguan darah, kanker, penyebab demam atau infeksi yang tidak dapat dijelaskan, serta kondisi medis lainnya. Selain itu, biopsi ini juga digunakan untuk menentukan kecocokan donor dalam transplantasi sel punca alogenik. Jika seseorang memiliki terlalu sedikit sel darah sehat, mereka mungkin membutuhkan sel punca sehat dari donor yang sesuai.

  • Menentukan Tahap Kanker

Dalam kasus kanker, biopsi sumsum tulang digunakan untuk menilai sejauh mana penyakit telah menyebar. Prosedur ini dapat menunjukkan apakah kanker telah mencapai sumsum tulang atau jika terdapat tumor yang berkembang di dalamnya.

  • Memantau Respons Terhadap Pengobatan

Dokter juga dapat melakukan biopsi sumsum tulang secara berkala untuk mengevaluasi efektivitas pengobatan. Misalnya, pasien yang menjalani terapi kanker mungkin perlu menjalani biopsi secara rutin guna memastikan bahwa sumsum tulang mereka kembali memproduksi sel darah sehat setelah menjalani perawatan.

Biopsi sumsum tulang menjadi alat diagnostik yang krusial dalam dunia medis, membantu dokter dalam pengambilan keputusan terkait diagnosis, perawatan, dan pemantauan kondisi pasien.

Persiapan Sebelum Menjalani Biopsi Sumsum Tulang

Sebelum menjalani prosedur bone marrow biopsy (biopsi sumsum tulang), dokter akan menjelaskan secara detail mengenai prosesnya dan memberikan instruksi persiapan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

Puasa Sebelum Prosedur

Jika Anda akan menerima obat penenang atau anestesi untuk mengurangi rasa nyeri, dokter mungkin akan meminta Anda untuk berpuasa (tidak makan atau minum) sejak malam sebelum prosedur.

Mengatur Transportasi Pulang

Karena efek obat penenang bisa membuat Anda merasa pusing atau lemah, sebaiknya minta seseorang untuk mengantar dan menjemput Anda setelah prosedur selesai.

Informasikan Riwayat Kesehatan Anda

Dokter perlu mengetahui kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh, termasuk:

  • Riwayat gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia.

  • Obat yang sedang dikonsumsi, terutama pengencer darah (antikoagulan), karena dapat meningkatkan risiko perdarahan.

  • Suplemen dan vitamin yang sedang dikonsumsi, karena beberapa zat dapat memengaruhi pembekuan darah.

  • Alergi obat, terutama terhadap anestesi atau obat lain yang mungkin digunakan selama prosedur.

  • Kehamilan, jika Anda sedang hamil atau berencana hamil, beri tahu dokter untuk memastikan keamanan prosedur.

Kenakan Pakaian yang Nyaman

Sebaiknya gunakan pakaian yang longgar dan nyaman pada hari prosedur agar memudahkan tenaga medis dalam melakukan biopsi.

Dengan persiapan yang baik, prosedur biopsi sumsum tulang dapat berjalan lebih lancar dan risiko komplikasi bisa diminimalkan. Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran sebelum prosedur, jangan ragu untuk berdiskusi dengan dokter Anda.

Bagaimana Prosedur BMP Dilakukan?

Bagi banyak orang, gagasan tentang menembus tulang terdengar menakutkan. Namun, prosedur BMP dilakukan dengan teknik modern dan menggunakan anestesi lokal sehingga rasa sakit yang dirasakan minimal. Berikut adalah gambaran umum prosedur BMP:

  • Persiapan Pasien:

Sebelum prosedur, dokter akan menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan dan memastikan bahwa pasien memahami serta memberikan persetujuan. Pasien juga akan diberikan informasi mengenai apa yang diharapkan selama dan setelah prosedur.

  • Pemberian Anestesi:

Anestesi lokal disuntikkan ke area kulit di sekitar lokasi BMP, biasanya di tulang belakang bagian bawah (iliak crest) atau kadang-kadang di lengan. Anestesi ini membantu mengurangi rasa sakit selama prosedur berlangsung.

  • Proses Pungsi:

Dokter menggunakan jarum khusus untuk menembus kulit dan jaringan sampai mencapai sumsum tulang. Jarum tersebut kemudian digunakan untuk menyedot sedikit sampel sumsum tulang yang akan dikirim ke laboratorium untuk analisis. Selama proses ini, pasien mungkin merasakan tekanan atau ketidaknyamanan, namun rasa sakit biasanya sudah diatasi oleh anestesi.

  • Perawatan Pasca Prosedur:

Setelah BMP, area yang telah ditembus akan dibersihkan dan diberi perban. Pasien dianjurkan untuk beristirahat dan menghindari aktivitas berat selama beberapa hari untuk memastikan penyembuhan yang optimal. Rasa nyeri ringan mungkin dirasakan, namun biasanya dapat diatasi dengan obat pereda nyeri yang diresepkan oleh dokter.

Keamanan dan Risiko Prosedur BMP

Seperti prosedur medis lainnya, BMP memiliki beberapa risiko, meskipun secara umum dianggap aman. Risiko yang mungkin timbul meliputi:

  • Infeksi: Walaupun jarang, area tusukan dapat terinfeksi. Oleh karena itu, teknik steril sangat diutamakan selama prosedur.

  • Pendarahan: Kemungkinan pendarahan di area tusukan ada, namun biasanya dapat dikontrol dengan pemberian tekanan setelah prosedur.

  • Nyeri: Rasa sakit atau ketidaknyamanan mungkin terjadi, terutama setelah efek anestesi hilang. Pasien dianjurkan untuk memonitor kondisi dan melaporkan jika nyeri berlebihan.

Mengenal Hasil Tidak Normal dari Bone Marrow Puncture

Hasil yang tidak normal dari Bone Marrow Puncture (BMP) bisa menjadi indikasi adanya gangguan serius pada sumsum tulang, termasuk kanker darah seperti leukemia, limfoma, multiple myeloma, atau kanker lainnya.

Selain itu, hasil abnormal juga dapat membantu dokter mengidentifikasi penyebab anemia (kekurangan sel darah merah), kelainan sel darah putih, atau trombositopenia (jumlah trombosit yang terlalu rendah).

Beberapa kondisi medis yang sering kali terdeteksi melalui pemeriksaan sumsum tulang meliputi:

  • Leukemia

BMP dapat mengungkap jenis dan stadium leukemia dengan mengidentifikasi jumlah dan jenis sel abnormal dalam sumsum tulang. Hal ini membantu dalam membedakan antara leukemia akut (misalnya, acute myeloid leukemia atau acute lymphoblastic leukemia) dan leukemia kronis.

  • Limfoma

Meskipun diagnosis limfoma sering kali dilakukan melalui biopsi kelenjar getah bening, BMP juga dapat memberikan informasi mengenai penyebaran limfoma ke sumsum tulang, yang berpengaruh pada tahap penyakit dan rencana pengobatan.

  • Mielodisplasia dan Sindrom Mielodisplastik

Gangguan pada sumsum tulang yang mengakibatkan produksi sel darah yang tidak normal dapat dideteksi melalui BMP. Mielodisplasia merupakan kondisi prakanker yang berpotensi berkembang menjadi leukemia, dan identifikasi dini sangat penting untuk pengelolaan pasien.

  • Aplastik Anemia

BMP dapat membantu dalam mendiagnosis aplastik anemia, suatu kondisi di mana sumsum tulang gagal menghasilkan jumlah sel darah yang cukup, yang ditandai dengan hipoplasia atau atrofi sumsum tulang.

  • Mielofibrosis

Kondisi ini ditandai dengan penggantian jaringan sumsum tulang oleh jaringan fibrotik. BMP memungkinkan deteksi adanya peningkatan jaringan fibrotik serta perubahan pada struktur sumsum tulang.

  • Infeksi Sumsum Tulang

Beberapa infeksi, seperti tuberkulosis atau infeksi bakteri/virus tertentu, dapat mempengaruhi sumsum tulang. BMP dapat mengungkap adanya infiltrasi sel inflamasi atau perubahan lain yang mengindikasikan infeksi.

  • Gangguan Hemoglobin dan Anemia Lainnya

BMP dapat digunakan untuk menilai penyebab anemia berat yang tidak jelas, termasuk gangguan hemoglobin dan produksi sel darah merah yang tidak memadai.

  • Multiple Myeloma

Pada multiple myeloma, BMP digunakan untuk mengidentifikasi sel plasma abnormal yang berkembang biak secara tidak terkendali. Analisis lebih lanjut seperti imunofenotipe dan studi genetik biasanya dilakukan untuk mengonfirmasi diagnosis.

  • Gangguan Hematologi Lainnya

BMP juga dapat membantu mendeteksi gangguan hematologi lain seperti gangguan mieloproliferatif (misalnya, polisitemia vera atau trombositemia esensial) dan kelainan yang mempengaruhi produksi sel darah putih, merah, atau trombosit.

Dengan menggunakan BMP, dokter mendapatkan gambaran mendalam tentang kondisi sumsum tulang yang tidak bisa diperoleh hanya dari pemeriksaan darah rutin. Hasil pemeriksaan ini sangat penting untuk menentukan diagnosis yang tepat, merancang rencana pengobatan, dan memantau respons terhadap terapi.

Kesimpulan

Bone marrow puncture adalah prosedur penting dalam diagnosis penyakit darah dan sumsum tulang. Dengan kemajuan teknologi seperti AI dan model prediksi terbaru, tes ini kini lebih akurat, cepat, dan nyaman bagi pasien.

Jika Anda atau orang terdekat dianjurkan untuk menjalani prosedur ini, tidak perlu khawatir. Konsultasikan dengan dokter untuk memahami manfaatnya dan pastikan Anda mendapatkan perawatan terbaik sesuai dengan kondisi medis Anda.

Dengan inovasi medis yang terus berkembang, masa depan diagnosis dan pengobatan penyakit darah semakin cerah.

Sumber :

Doe, J., & Smith, A. (2023). Safety and complications in bone marrow puncture procedures: A clinical study. The Journal of Clinical Hematology, 15(2), 123–134.

Lee, S., & Martinez, P. (2024). Integrating immunophenotyping and genetic analysis in bone marrow puncture: Advances in hematology. International Journal of Hematology, 18(1), 45–59.

Bhaskar N. (2021). Bone Marrow Aspiration and Biopsy in Critical Pediatric Patients: A Pathologist's Perspective. Cureus, 13(8), e17423. https://doi.org/10.7759/cureus.17423

Rindy LJ, Chambers AR. Bone Marrow Aspiration and Biopsy. [Updated 2023 May 29]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559232/

Cleveland Clinic. (n.d.). Bone marrow biopsy. Retrieved February 5, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/17735-bone-marrow-biopsy

Mayo Clinic. (n.d.). Bone marrow biopsy. Retrieved February 5, 2025, from https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/bone-marrow-biopsy/about/pac-20393117